MAKALAH PSIKOLOGI
“BAHASA”
Dosen
Pengampu : Drs. Nur Munajat, M.si
Disusun oleh :
Nama : Septiana Trisnawati
Nim : 15410048
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI A)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam tidak lupa kami sampaikan pada Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nur Munajat selaku dosen
Psikologi Umum yang telah memberikan tugas tentang “BAHASA” kepada kami, dan juga
untuk rekan-rekan seperjuangan semoga Allah senantiasa membimbing kita semua
dalam pencarian ilmu.
Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya
makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan bagi pembaca semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yogyakarta,
November 2015
Septiana
Trisnawati
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................................... 4
Latar
Belakang....................................................................................................................... 4
Rumusan
Masalah.................................................................................................................. 4
BAB
II PEMBAHASAN...................................................................................................... 5
Pengertian
Bahasa.................................................................................................................. 5
Tahap
Perkembangan Bahasa................................................................................................. 6
Komponen
bahasa.................................................................................................................. 7
Implikasi
Bahasa Dalam Pendidikan...................................................................................... 8
BAB
III PENUTUP.............................................................................................................. 9
Kesimpulan............................................................................................................................. 9
Kritik
dan Saran..................................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................... 10
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bahasa
merupakan hasil dari proses berfikir dari ide dan konsep. Bahasa di
dunia memiliki keanekaragaman. Yang dapat membedakan manusia dengan hewan
adalah dari bahasanya. Dalam kehidupan sehari-hari, mudah sekali diamati bahwa
bermula dari fikiran lalu tertuang dalam ucapan baik yang positif maupun negatif,
bermacam-macam bahasa yang kita ketahui di dunia ini, bermacam-macam pula
dialek bahasa yang kita ketahui.
Bagi
kebanyakan siswa juga mahasiswa bahasa hanya suatu definisi bagi ucapan yang
sering kita ucap baik dengan keluarga, teman maupun masyarakat. namun, mereka
tidak pernah mengetahui apa makna sebenarnya dari bahasa itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian bahasa ?
2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan
bahasa ?
3. Apa saja komponen-komponen bahasa ?
4. Bagaimana implikasi bahasa dalam
pendidikan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bahasa
2. Mengetahui tahap-tahap perkembangan
bahasa
3. Mengetahui komponen-komponen dalam
bahasa
4. Mengetahui implikasi bahasa dalam
pendidikan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian bahasa
Bahasa
telah diartikan secara berbeda-beda oleh para ahli. Berikut uraian para ahli
tentang pengertian bahasa.[1]
a) Menurut Keraf dalam Smarapradhipa
(2005), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai
alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang
mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
b) Wibowo (2001) bahasa adalah system
symbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh
sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
c) Walija (1996) mengungkapkan definisi
bahasa sebagi komuniasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide,
pesan, maksud, perasaan dan pendapatkepada orang lain.
d) Syamsudin (1986) memberikan dua
pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat pakai untuk membentuk pikiran
dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk
memengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari
kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan
bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
e) Soejono (1983) mengatakan bahwa
bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup
bersama.
Dari
pengertian-pengertian di atas terdapat titik temu tentang bahasa (language) yaitu suatu bentuk
komunikasi, baik lisan, tertulis, maupun isyarat yang didasarkan pada sebuah
system symbol. Bahasa terdiri atas kata-kata yang digunakan oleh masyarakat
(perbendaharaan kata) dan aturan-aturan untuk memvariasikan dan mengombinasikan
kata-kata tersebut (tata bahsa dan sintaksis). Dengan demikian sangat nyata
bahwa bahasa tidak sekedar merupakan sistem komunikasi, melainkan juga sebagai
seperangkat aturan untuk menggabungkan unsur-unsur yang tidak bermakna menjadi
suatu rangkaian kata yang mengandung arti (Wade & Tavris, 2008).[2]
B.
Tahap perkembangan bahasa[3]
0-6 bulan
|
deskriminasi huruf vocal,
celotehan mulai muncul pada usia 6 bulan.
|
6-12 bulan
|
Celotehan berkembang untuk mencakup suara dari bahasa
yang diucapkan, sikap tubuh yang digunakan untuk berkomunikasi
tentang objek, kata pertama muncul pada usia 10-13 bulan.
|
12-18 bulan
|
Memahami lebih dari 50 kata sebagai rata-rata.
|
18-24 bulan
|
Kosakata meningkat hingga mencapai rata-rata 200 kata,
mulai mengombinasi 2 kata.
|
2 tahun
|
Kosakata meningkat dengan pesat, penggunaan bentuk
jamak dengan tepat, penggunaan struktur bahasa untuk masa lalu, penggunaan
kata depan.
|
3-4 tahun
|
Rata-rata panjangnya ucapan mencapai 3-4 morfem dalam sebuah
kalimat, penggunaan kalimat tanya “ya” “tidak” “apa” “siapa” “kenapa”
“kapan”, penggunaan kalimat
perintah.
|
5-6 tahun
|
Kosa kata mencapai rata-rata hingga 10.000 kata, koordinasi kalimat sederhana.
|
6-8 tahun
|
Kosa kata terus meningkat pesat, penggunaan aturan
sintaksis yang lebih terampil, keterampilan pembicaraan terus meningkat.
|
9-11 tahun
|
Pendefinisian kata meliputi sinonim, strategi
pembicaraan terus meningkat.
|
11-14 tahun
|
Kosa kata meningkat dengan tambahan pada kata-kata yang
lebih abstrak, memahami bentuk tata bahasa yang lebih rumit, peningkatan
pemahaman fungsi sebuah kata dalam sebuah kalimat, memahami metafora dan
kalimat satir.
|
15-20 tahun
|
Memahami karya tulisan orang dewasa.
|
C. Komponen bahasa
1. Fenologi, yaitu sistem suara dalam satu bahasa. Bahasa
tersusun dari sejumlah suara dasar atau fenom. Aturan-aturan fonologi memastikan
bahwa urutan suara tertentu terjadi dan urutan yang lain tidak terjadi.
2. Morfologi, yaitu aturan pembentukan kata dalam bahasa.
Setiap kata dalam bahasa inggris terdiri atas satu atau lebih morfem. Sebuah
morfem adalah unit terkecil dalam bahasa yang yang membawa makna tertentu.
3. Sintaksis, adalah aturan sebuah bahasa dalam melakukan
kombinasi kata untuk membentuk frasa dan kalimat yang dapat diterima. Bila
seseorang berkata “John mencium Emily” atau “Emely dicium Jhon”, anda tahu siapa yang mencium dan siapa yang
dicium dalam setiap kasus karena anda memiliki pemahaman yang sama tentang
struktur bahasa.
4. Semantik, makna kata-kata dan kalimat dalam bahasa
tertentu. Setiap kata memiliki seperangkat ciri semantik yang unik. Girl dan woman contohnya,
memiliki banyak ciri semantik yang sama. Keduanya sama-sama menandakan orang
berjenis kelamin wanita, tetapi mereka berbeda secara semantik dalam kaitan
usia.
5.
Pragmatik, mencakup banyak wilayah. Ketika kita berbicara secara bergiliran
dalam sebuah diskusi atau menggunakan pertanyaan untuk menyampaikan perintah.
Salah satu contohnya adalah : “why is it so noisy here? What is this station?” (”mengapa
disini sangat gaduh ? apakah ini stasiun ?”), itu menunjukkan kita sedang
menggunakan pengetahuan pragmatic. Kita juga menerapkan pragmatic bahasa
inggris ketika menggunakan bahasa yang sopan dalam situasi tepat, atau
menceritakan kisah yang menarik, lelucon yang lucu, dan kebohongan yang
meyakinkan.
D.
Implikasi bahasa dalam pendidikan
Jika perkembangan kemampuan bahasa merupakan perpaduan dari
factor bawaan dan proses belajar dari lingkungannya. Intervensi pendidikan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis menjadi sangat penting. Hanya
mengandalkan factor bawaan yang diturunkan oleh orang tuanya adalah keputusan
yang tidak bijaksana karena hasilnya kurang memuaskan. Intervensi pendidikan
melalui proses yang seluas-luasnya bagi perkembangan bahasa secara optimal.
Situasi yang menunjang perkembangan bahasa perlu diciptakan dan dikembangkan
oleh para guru di sekolah. Lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat
sangat perlu menciptakan suasana yang dapat membesarkan hati atau mendorong
anak untuk berani mengkomunikasikaan pikiran-pikirannya. Untuk hal yang perlu
guru ketahui juga adalah kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang
bervariasi bahasanya, baik kemampuan maupun polanya.
Mengetahui hal ini, guru harus mengembangkan strategi
belajar mengajar bidang bahasa dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan
anak. Pertama, anak perlu menceritakan kembali pelajaran yang telah diberikan
dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid itu sendiri. Dengan cara
ini guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa
murid-muridnya. Kedua, berdasarkan hasil identifikasi itu guru melakukan
perkembangan bahasa murid dengan menambah perbendaharaan bahasa lingkungan yang
telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru.
Cerita murid tentang
isi pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya,
sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan
yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
bahasa (language) yaitu suatu bentuk komunikasi, baik lisan, tertulis,
maupun isyarat yang didasarkan pada sebuah system symbol. Bahasa terdiri atas
kata-kata yang digunakan oleh masyarakat (perbendaharaan kata) dan
aturan-aturan untuk memvariasikan dan mengombinasikan kata-kata tersebut (tata
bahsa dan sintaksis). Dengan demikian sangat nyata bahwa bahasa tidak sekedar
merupakan sistem komunikasi, melainkan juga sebagai seperangkat aturan untuk
menggabungkan unsur-unsur yang tidak bermakna menjadi suatu rangkaian kata yang
mengandung arti.
Komponen bahasa yaitu :
1. Fonologi
2. Morfologi
3. Sintaksis
4. Semantic
5. Pragmatik
B.
Kritik dan saran
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis menyadari bahwa
banyak kekurangan. Maka dari itu diperlukan sekali kritik dan saran dari
pembaca untuk memperbaiki makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Latipah,eva,pengantar psikologi pendidikan, Yogyakarta: PT Pustaka Insan
Madani,2012